sosial

Kamenag Muratara Siap Bantu Ngecek Posisi Arah Kiblat

Ikhsan Baijuri, Kakan Kamenag Muratara

MURATARA, Bongkarmedia
Kantor Kementrian Agama (Kamenag) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) siap membantu masyarakat untuk mengecek arah kiblat,  baik arah kiblat Masjid maupun arah kiblat Rumah pribadi.

Kepala Kantor Kamentrian Agama (Kakan Kamenag) Kabupaten Muratara, Ikhsan Baijuri mengatakan Kameng Muratara siap 24 jam membantu masyarakat untuk mengecek arah kiblat  Rumah pribadi maupun arah kiblat Masjid.

“Kalau masyarakat ingin mengecek arah kiblat, mereka harus mengajukan permohonan terlebih dahulu ke Kamenag Muratara, baik untuk pribadi maupun untuk Masjid,”Katanya

Menurutnya, arah kiblat tidak pernah berubah tapi jika dari awalnya salah sampai kapanpun arahnya tetap salah.

“Artinya pada saat kita ngecek kiblatnya salah, bukan berarti arahnya berubah sebab dari awalnya salah. Buktinya sekarang waktu dicek disini (Desa Lawang Agung red) hanya Masjid Jami’ yang pas sekali arah kiblatnya. Masjid Istiqomah dikampung palembang bergeser, masjid Suhada Desa Lawang Agung tambah miring dan bergeser lagi, Masjid Taqwa Kelurahan Muara Rupit bergeser sedikit. Artinya standar waktu dia ngukur dulu pakai apa ? Bisa jadi standarnya melihat matahari saja,”Ungkapnya

Saat ditanya bagaimana cara mengecek arah kiblat yang pas untuk orang awam ? Ikhsan Baijuri mengatakan mengecek arah kiblat tidak bisa diterka retapi harus menggunakan alat, sebab bila bergeser satu centimeter saja kemiringannya arah kiblatnya jauh sekali bergesernya.

“Kalau ngeceknya lewat matahari, Ya bisa tapi bergeser kekanan sidikit. Cara seperti itu tidak pas juga tapi kalau untuk emergency bisa, karna satu derajat saja bergesernya sudah jauh sekali arah kiblatnya bergeser apalagi sampai 5 atau 6 derajat tambah jauh lagi arahnya. Makanya kita buka layanan, dirumah pribadi juga boleh ngukurnya,”Jelasnya

Ia menyarankan kepada masyarakat untuk mengajukan permohonan ke Kamenag Muratara supaya mengecek kembali arah kiblat.

“Memang disini tidak ada anggarannya untuk itu (Ngecek arah kiblat red) tapi kalau mau ngasi petugas sekedar untuk beli rokok atau untuk beli minyak para petugas kelapangan boleh boleh saja karna kita tidak ada standar harganya atau tidak punya tarip khusus masalah itu,”Ungkapnya

Ia memaparkan, jika memang tidak ada usaha mereka untuk mengukur arah kiblatnya, itu urusannya dengan tuhan.  Tapi setelah diukur arah kiblatnya mereka tidak mau merubahnya hal itu berdosa karna sudah diukur dengan standar ilmiah, titik emas saja sekarang bisa dilihat pakai alat kok.

“Nama alatnyaTeodolit, ada kompas,  sinar infrared dan lain lain, banyak yang mendukung untuk ngukur itu (Kiblat red),”Sebutnya

Masih dikatakan Ikhsan Baijuri, kalau untuk mengukur arah kiblat Masjid mesti ada surat pengajuan ke Kamenag Muratara karna banyak kasus terjadi masyarakat ada yang tidak setuju karna arah kiblat yang sudah ada di Masjid mulai dari nenek moyangnya dulu. Tapi kalau pakai surat, pihaknya tidak bisa dituntut sebab ada bukti surat yang ada stempelnya. Artinya petugas ngukur itu memang ada permintaan dari masyarakat.

“Rencanya kami pingin roadshow ke 167 masjid yang ada di Kabupaten kita tapi dampaknya tadi ketemu yang setuju Alhamdulillah tapi kalau mereka menganggap ini (Kiblat red) adalah dari nenek moyangnya dan kasus bentrok itu sudah pernah terjadi didaerah lain,”Pungkasnya. Ans

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button